Senin, 20 Juli 2009

I love to move it.. move it.. (ost Madagascar 2)

image Hi, guys... Setelah digoda oleh fitur-fitur manajemen blog di Wordpress yang mantabs akhirnya gue memutuskan untuk memindahkan blog gue ke account wordpress gue. Oleh karena itu alamat blog gue yang baru adalah http://poltakjefferson.wordpress.com dan http://superbutut.wordpress.com . See you there, mate!smile_regular

Minggu, 12 Juli 2009

black

One day in the past I asked my self why I chose black as my blog background color. Hmmm... I couldn't realize that my blog adopted a gothic style. At first I was interested in writing a blog, I planned a full color cheerful stylish blog. The euphoria of blogging has made me hosting that blog at a hosting service provider which costed me very expensive for a year. smile_sad

Tadaaaa...smile_wink Just in a few days I had started a full color cheerful stylish blog. I chose a modern css style and published my first blog at http://blog.cihuy.biz/. A few weeks after I launched my first blog, I was screwed up by a "get bored" attack which made me left "the cihuy" to be un-updated for a couple months. Two years ago I closed blog.cihuy.biz and started the new one at blogspot which is a free blog site. I moved my friendster blog to my blogspot account. Blogspot gives me many features which makes over my blog layout. Awesome...

I chose black as its background and standard css style. Obviously I chose it for one reason, that is "a sanctuary of simplicity". It makes my blog look simple. On the black of background there are many colorful article which light up "the emptiness" of black background. The attention of visitor will be focussed at the article which lighten the background.

This world is like that black background which need light to show all colors.

Black as a color means there is no color in there..

Black as the darkness means there is no light in there..

What a pleasure to fill this world with many good things, love, and hope. Lets lighten this emptiness of world with color of joy and peace.

See you at this colorful world... smile_wink

Kamis, 09 Juli 2009

I'm back

Finally I can write my blog again after a long journey of life. hahaha... I need a quite dramatized introduction for this blog... Gotcha..

Lets back to the reality. After accomplishing many tasks, facing a couple of new orders, and escalating a few problems to be directed by my bos, now I have more time to continue my blog.

That's all...

Please be patient and wait until tomorrow. I'm going to write again...

Hahaha...

Hence, there is no important thing in this article right now.

:p

Kamis, 28 Mei 2009

cukup... thanks.

image Secukupnya itu lebih baik daripada berlebihan.

Enough is enough. Not more!

Being grateful.

Thanks.

Barca VS Barcelona

image Hari Kamis pagi sekitar jam 7.15 pagi di minggu terakhir bulan Mei ketika gue buka facebook langsung terpampang pujian buat el barca yang berhasil menundukkan MU 2-0 di final liga champion. Mundo Deportivo, sebuah surat kabar Spanyol menuliskan:

"Pep tahu kalau dia harus mengubah timnya menjadi sesuatu yang historis. Sebelum pertandingan dimulai dia menunjukkan video pada pemainnya rekaman yang berisi gerakan terbaik dari masing-masing pemain dan menginterpretasikannya dengan gambar gladiator. Kemarin, pemain terbaik dunia menjadi artis di saat mereka menginginkan, dan menjadi gladiator saat dibutuhkan."

Seorang pemimpin (pelatih) yang menunjukkan kelebihan personal masing-masing anggota teamnya supaya mereka percaya diri mampu untuk berkreasi sesuai karakteristiknya. Pemimpin tersebut mampu mengarahkan teamnya untuk memadu seluruh keunikan tiap individu untuk bekerjasama membentuk sebuah team yang solid dan menikmati permainan hingga mencapai prestasi.

Wow keren bin mantabs sekali...

Gue sih nggak nonton pertandingannya. Jadi cuma bisa comment berdasarkan info dari facebook.

:p

Rabu, 27 Mei 2009

SIBUK.....

sibuk..... SIdikit-sidikit pesBUK     image

Minggu, 24 Mei 2009

my colorful life

image My life is so colorful. It's so colorful even though I couldn't realize it from the beginning. I saw it behind the prism. The prism of faith. That's why it's looked so colorful.

Use your prism appropriately! You will see many colors have painted your life wall.

Color your life with hapiness and hope! It will impact positively to many people beside you who look their life only in white, blue, red, or even in black. They don't realize that they are trapped in one color which decline their motivation to reach the purpose of their life. How colorful this life if we live in love and peace. Let's start it by giving our smile to everyone.

Wish you a blessed day, my friend.

Sabtu, 02 Mei 2009

2 film hari ini

Gue baru aja nonton 2 film hari ini. Tentunya gue nonton di TV. Soalnya kurang seru kalo ke bioskop hari gini sendirian, even though kadang gue nonton sendiri juga di bioskop kalo udah kepingin. Btw gue udah lama nggak denger istilah "bioskop". Biasanya orang-orang bilang twenty-one. Jangan-jangan "bioskop" udah diartikan hanya untuk layar tancap dan kata "twenty-one" kedengerannya lebih gaul daripada kata "bioskop". Mulai OOT nih :p

(note: OOT=Out of Topic)

Film yang pertama judulnya "Wild Things" dan diputer di Cinemax. Film ini bergenre drama. Dan hal yang paling mengejutkan adalah di akhir film ternyata penjahatnya nggak dipenjara dan berhasil kabur. Ini adalah film pertama yang gue tonton yang diakhiri dengan kemenangan si bad guys, yaitu sang penipu yang juga melakukan pembunuhan berhasil membawa kabur uang hasil kejahatannya. Gue kira filmnya bakalan bersambung. Ternyata langsung tamat.

Beberapa jam kemudian setelahnya gue nggak sengaja nonton TV lagi berhubung malem minggu ini status jomblo bahagia masih menganjurkan gue untuk nonton TV aja di rumah. Jari gue yang sibuk pencet-pencet remote tiba-tiba tertarik dengan sebuah film di HBO. Judul filmnya adalah "First Sunday". Film ini bergenre drama komedi. Film ini berkisah tentang 2 orang laki-laki yang sedang terjepit masalah keuangan dan berusaha merampok uang persembahan sebuah Gereja. Akhir ceritanya juga diakhiri dengan sang perampok yang tidak dipenjara. Akan tetapi perbedaan kedua film di atas adalah kedua perampok pada film "First Sunday" justru akhirnya bertobat dan berhasil terhindar dari hukuman penjara karena kesaksian orang-orang yang justru sebelumnya mereka sandera di dalam gedung gereja.

Film "Wild Things" menunjukkan berbagai strategi sang penjahat yang sangat brilian dan mengejutkan hingga akhir cerita para penonton baru dapat menyadari siapa penjahatnya setelah mengikuti sampai di akhir film. Penjahatnya sangat jenius dan licik sehingga akhirnya dia berhasil membuat skenario yang membuat dia berhasil membawa kabur uang jutaan dolar. Penonton akan dibuat gregetan dengan si penjahat yang berhasil kabur. FIlm yang aneh...

Film yang kedua, yaitu "First Sunday" memberikan pesan tentang "the second change". Semua orang pernah berbuat salah dan selalu ada kesempatan untuk berubah sebagai pilihan yang dapat dipilih. Sebuah quote yang bagus dari film ini adalah "para penjahat sebenarnya bukanlah orang yang benar-benar jahat. Mereka hanya orang baik yang sedang berubah 180 derajat. Mereka perlu dibantu untuk menyadari bahwa mereka memiliki kesempatan untuk berubah 180 derajat lagi ke arah yang benar. Semua orang punya kesempatan yang sama untuk memilih (to choose) jalan hidupnya."

Tiba-tiba melintas pertanyaan di pikiran gue: "saat ini dunia semakin dipenuhi oleh orang-orang jahat. Itu apakah karena banyaknya kesempatan untuk berbuat jahat, orang jahat yang semakin pintar dengan strateginya, atau justru semakin sedikit orang yang peduli dan mau membantu mereka menemukan cara untuk berbalik 180 derajat lagi dari kejahatannya?"

Wow... topik blog gue kali ini cukup berbobot.

wakakakaka...

Akhirnya gue berhasil menulis tulisan yang cukup berbobot (menurut gue).

Kita memiliki pilihan (options) yang sama. Like the advertisement said: "hidup adalah pilihan".

Selasa, 28 April 2009

dare to dream... than do it

 

Hidup dan bermimpi adalah dua hal yang berbeda -- tetapi Anda tidak bisa melakukan yang satu tanpa melakukan yang lain. (Malcolm Forbes)

Tidak ada seorang manusia pun yang bisa berdiri sendiri. (John Donne)

Pada hari Penghakiman, mungkin tidak akan ditanyakan apa yang sudah kita baca, tetapi apa yang sudah kita lakukan. (Thomas A Kempis)

Saya berdoa dengan sungguh-sungguh, bekerja dengan keras, dan selebihnya saya serahkan pada Tuhan. (Florence Griffith Joyner, Pemenang Medali Olimpiade)

Kamis, 23 April 2009

Smile...

image

There are so many reasons to smile...

Smile express your kindness and makes anybody who looks your smile feels life.

Share your smile right now..

:-)

Minggu, 05 April 2009

Minggu, 5 April 2009 at 00:55 AM

image hoahm… zzzzzzz….

Sabtu, 24 Januari 2009

Sore itu...

Jam menunjukkan pukul 5 sore lebih 5 menit. Itu artinya office hour has been running out for today. Gue jadi inget sebuah slogan yg cukup beken di divisi gue, yaitu "beberapa menit menentukan beberapa jam ke depan". :-) Gue langsung inget jadwal practicing gue for today.

Gue langsung bergegas beresin perangkat 'perang' gue (laptop, handphone, ransel) dan berlari kecil menuju mesin absensi. Setelah cap tangan gue dikenali mesin absensi langsung menuju lantai 16 menunggu lift rute 1-16 (daripada nunggu di lantai 18 bisa jadi nunggu sampe jamuran nungguin lift yg selalu penuh di rush hour antara jam 4 sampe 6 sore).

Sampai di lobby langsung nelpon temen gue yg udah duluan nongkrong di stasiun sudirman (he left the office 30 minutes ago before my counsciousness came back from the journey of 'remote desktop' and a few reports at my desk) . Gue langsung nanya: "dika, gue baru dari lobby nih. Masih mungkin nggak gue ngejar kereta 17.25?" Dengan santainya dia jawab, "wah nggak mungkin, jeff. Mendingan naik bis aja kalo lo masih di lobby." Gue langsung terbayang kopaja langganan gue tiap pulang kantor kalo nggak pulang naik kereta.

Langkah kaki gue menuju arah Bank Indonesia dan langsung nyetop kopaja 502. Di dalem kopaja yg penumpangnya diperlakukan kayak ikan sarden sang kondektur bersemangat teriak, "masuk ke dalem... itu yg di tengah tasnya gede banget! Merapat ya...! Ayo, Bu! Masih kosong nih..."

Kayaknya setiap kondektur bis selalu ngeliat bis/kopaja nya kosong tak berpenumpang walaupun yg di dalem udah nyenggol kiri-kanan-depan-belakang.

Sampai di Patung Tani keringet gue mulai bercucuran karena udara panas di Kopaja. Ditambah lagi postur tubuh gue yg tinggi imut-imut (wakakakakak...) mentok dengan atapnya kopaja sehingga mengharuskan gue sedikit menunduk. Gue musti bertahan selama 45 menit ke depan. Dalam hati gue berusaha menghibur diri, "lumayan.. daripada bayar iuran fitness tiap bulan mendingan keringetan berdiri di kopaja." Sampai di depan PPM gue ngeliat jejeran mobil para karyawan yg sedang menuntut ilmu pasca sarjana di kampus yg cukup terkenal itu. Tiba-tiba gue teringat sesuatu dan gue langsung shock banget. Masih dalam shock gue, sebuah kucing_ampun2pertanyaan terngiang di pikiran gue: "KOK GUE BISA LUPA SIH??? GUE HARI INI KAN KEBETULAN BAWA MOBIL.... GUE PARKIR DI GEDUNG SEBELAH KANTOR. ARRRGGHHHH....."

Akhirnya gue turun dari Kopaja dan balik lagi ke kantor.

Tamat.

Minggu, 04 Januari 2009

kamera gue ajaib

Sejak dari 2 tahun yang lalu gue beli kamera ini sampe sekarBenQ DC E820 digital cameraang gue tetep belum tau gimana cara menggunakannya dengan settingan yg paling bagus. Alhasil setiap kali dipake pasti menghasilkan foto-foto aneh bin ajaib. Ada yg blur, ada foto yg seperti hantu, ada foto yg keliatan futuristik dan artistik, ada foto yg abstrak banget (gue sampe lupa itu siapa yg lagi difoto), dll.

Ceritanya dulu waktu seminggu pertama gue test drive kamera ini gue langsung kecewa berat. Argghh... salesnya berhasil dengan sukses merayu gue membeli kamera ini. Karena kecewa berat minggu berikutnya gue berniat menjual kamera ini di iklan kolom public folder mail exchange di kantor gue. Tapi nggak jadi gue takut kameranya bakalan bikin senewen pembelinya. Akhirnya gue bela-belain mempelajari settingan dan trik-trik konyol dalam menggunakan kamera ini.

Pernah suatu ketika temen-temen gue minta difoto. Langsung kamera gue beraksi dan nggak lupa gue berteriak: "kalian jangan bergerak selama 10 detik ya...! Kalo nggak ntar fotonya berubah jadi abstrak." Alhasil yg lagi nyengir senyum langsung kering giginya.

Kamera gue juga sepertinya ada fitur otomatis hanya mengenali muka gue sebagai sang empunya kamera ajaib ini. Kebanyakan foto-foto temen gue yg diambil oleh kamera ini menghasilkan foto blur kecuali foto gue. Jadi cuma foto gue yg kinclong sedangkan yg lainnya blur. Huehehehe...

Contohnya foto berikut ini:

image

Sabtu, 20 Desember 2008

your phone is ringing....

Tiba-tiba hape gue berdering dengan ringtone yg nadanya agak imut-imut. Wah... kalo ringtonenya kayak gitu biasanya yg nelpon ade-ade gue atau nyokap en bokap nih. Langsung gue alihkan perhatian gue dari layar facebook.com ke layar hape gue yg udah mulai keliatan buluk. Hape nokia buluk kesayangan gue yg udah pernah jatuh, kebanting, keinjek, kesiram kuah indomie, kehujanan, ketinggalan di toilet, dipake buat ngeganjel infocus, masih selalu setia buat ngedukung komunikasi gue dengan dunia luar. Ngomong-ngomong tentang hape gue ini gue jadi inget kalo ntu hape udah berjasa banget dalam menemani aktivitas gue sehari-hari. Mulai dari smsan dengan gebetan yg imut-imut (soalnya kalo nelpon kemahalan. hehehe....), ngedengerin pelanggan yg komplain, sampai pesen kue onde-onde tiap pagi ke tukang kue onde-onde yg selalu setia jualan kue naek ke lantai 18 gedung kantor gue. Okeh... sekarang kita balik ke topik utama, yaitu mengenai hape gue yg tiba-tiba bunyi dengan ringtone yg imut-imut.

Setelah gue perhatikan dengan seksama dan dalam tempo yg sesingkat-singkatnya.... MERDEKAAA..!!

ups..

sorry, guys..  :p

now we are really.. really back to the main topic.

Setelah gue perhatiin ternyata nyang nelpon itu emak gue. Langsung gue angkat and say hello siapa tau nyokap gue cuma mau nanya persetujuan gue untuk beliin sepatu pantopel buat gue yg baru dia liat dan kebetulan lagi diskon lumayan gede. Seperti minggu sebelumnya dia nelpon gue cuma untuk bilang: "Mama liat ada sepatu ukuran gede lagi diskon nih. Ukuran kaki kamu kan saingan ama gajah. Jadi susah nyari ukuran sepatu kamu.  Mau beli nggak? Ntar mama bayarin dulu deh..."

Hiks... ternyata bukannya mau dibeliin tapi ternyata cuma mau ditalangin dulu. Ntar di rumah gue kudu ganti duit nyokap gue... Hehehe...

Ternyata nyokap gue bukan nawarin beli sepatu kaya minggu kemarin. Nyokap gue minta tolong gue untuk transfer duit ke rekening salah satu travel agent buat bayar tiket pesawat ke medan.

Kirain mau ngenalin gue sama anaknya yg punya travel agent.

:p

Selasa, 23 Oktober 2007

Judulnya "Be Inspired"

Wish you will be inspired!

Ada sepasang suami-istri yang
berjualan nasi kuning di sebuah kompleks perumahan di Bandung. Umur mereka sudah tidak muda lagi. Sang suami mungkin sudah berumur lebih dari 70, sedangkan istrinya sekitar 60-an. Di sekitar mereka ada beberapa gerobak lain yang juga menjual makanan untuk sarapan pagi. Tapi dari semuanya, hanya gerobak mereka yang paling sepi.

Setiap pagi, dalam perjalanan menuju ke kantor, saya selalu melewati gerobak mereka yang selalu sepi. Gerobak itu tidak ada yang istimewa. Cukup sederhana. Jualannya pun standar.

Setiap pagi pula, sepasang suami-istri itu duduk menjaga gerobak mereka dalam posisi yang selalu sama. Sang suami duduk di luar gerobak, sementara istrinya di sampingnya. Kalau ada pembeli, sang suami dengan susah payah berdiri dari kursi (kadang dipapah istrinya) dan dengan ramah menyapa pembeli. Jika sang pembeli ingin makan di
tempat, sang suami merapikan tempat duduk, sementara istrinya menyiapkan nasi kuning dan menyodorkan piring itu pada suaminya untuk diberikan pada sang pelanggan. Kalau sang pembeli ingin nasi kuning itu dibungkus, sang istri menyiapkan nasi kuning di kertas pembungkus, dan menyerahkan nasi bungkusan itu pada suaminya untuk diserahkan pada sang pelanggan.

Saat sedang sepi pelanggan, pasangan suami-istri itu duduk diam. Sesekali jika istrinya agak terkantuk-kantuk, suaminya mengurut punggung istrinya. Atau jika suaminya berkeringat, sang istri dengan sigap mengambil sapu tangan dan mengelap keringat suaminya.

Kalau mau jujur, nasi kuning mereka tidak terlalu spesial. Sangat standar. Tapi, kalau saya mencari sarapan pagi, saya selalu membeli nasi kuning di tempat mereka. Bukan spesial-tidaknya. Tapi lebih karena cinta
mereka yang membuat saya tergerak untuk selalu mampir.

Dalam kesederhanaan, kala susah dan sedih karena tidak ada pelanggan, mereka tetap bersama. Sang suami tidak pernah memarahi istrinya yang tidak becus masak. Sang istri pun tidak pernah marah karena gerakan suaminya yang begitu lamban dalam melayani pelanggan. Dia bahkan memberi kesempatan suaminya untuk melayani pelanggan.

Mereka selalu bersama, dan saling mendukung, bahkan di saat susah sekalipun. Hingga hari ini, sudah 10 tahun saya lewati tempat itu, mereka masih tetap di tempat yang sama, menjual nasi kuning, dan selalu bersikap sama. Penuh kesederhanaan. Penuh kasih sayang. Dan saling menguatkan di saat susah.

Jika Anda berkunjung ke Bandung, Anda bisa mampir ke Jalan Raya Komplek Taman Cibaduyut Indah. Tidak susah mencari gerobak
mereka yang sederhana. Carilah gerobak yang paling sepi pelanggan. Mereka berjualan sejak pukul 07.00 hingga siang hari (mungkin sekitar 11.00, karena saya pernah ke kantor jam 11.00, image mereka sudah tidak ada). Jujur, nasi kuning mereka sangat standar & tidak selengkap gerobak nasi kuning lain di sekeliling mereka. Namun, cinta kasih mereka membuat makanan yang sederhana itu terasa begitu nikmat. Cinta kasih yang begitu tulus, sederhana, apa adanya. Bahkan dalam kesusahan sekalipun, mereka tetap saling menguatkan.

Sebuah kisah cinta yang luar biasa.

Senin, 03 September 2007

Cloud and Sun

Siapa yang ingin bangun di tengah malam dan mendapat langitnya image tak berbintang?
Siapa yang ingin menjalani cerita hidup tanpa diakhiri kalimat bahagia?
Tapi kayaknya kadang langit terasa begitu gelap.
Kemanakah cahaya bintang?

Apakah ini hanya mimpi?

Don’t be a looser!

Life is a mixture of sunshine and rain,
laughter and teardrops,
pleasure and pain.

All days can’t be bright,
but it’s certainly true,
there was never a cloud that sun didn’t shine through.

imageWhatever betide you…,
secure in the knowledge…
God is always beside you.

Senin, 04 Juni 2007

Senayan City dan Kemang

Tiba-tiba ada new message di friendster yg masuk.
Gue klik dan terlihat sebuah pesan dari temen SMA gue yg ngajak ngumpul rame-rame di Senayan City hari Sabtu jam 3 sore.
Untuk mempersingkat kalimat maka untuk temen-temen SMA gue yang bakalan ngumpul di Senayan City selanjutnya akan kita sebut sebagai Axel.
wah.. bakalan seru banget nih…Big_smile

Gue langsung inget pertemuan Axel tahun lalu yg udah bikin kehebohan dgn teriakan-teriakan histeris dan ketawa-ketawa gila di sebuah restoran (gue lupa namanya) di Pelangi.
but wait…
Senayan City itu dimana ya?Bad_smile

hmm…
ada di sebelah mana nya Senayan?
Nah lho..Shocked

Tapi tiba-tiba ada temen gue yg bilang kalo senayan city itu di deket Plaza Senayan.
ooo…Happy_1

Pas hari H-nya walopun janjiannya ketemu jam 3 sore, gue langsung pergi jam 1 siang untuk mengantisipasi macet dan bakat sok tau gue terhadap jalan-jalan di Jakarta yang selalu menyebabkan gue tersesat jauh dari lokasi yang dituju.
Tumben bgt gue nggak nyasar dan langsung sampe di Senayan City jam 2 siang kurang.
Oh.. no..
Masih tersisa 1 jam lebih nunggu sampe lumutan.Scorn

Tapi akhirnya kami bisa ketemu dan ngumpul-ngumpul bareng melepas kangen udah lama nggak ketemu.Exciting_1

Ada yang udah tunangan dan berencana menikah. Dan dia bilang ke gue: "Poltak, kalo dateng ke pernikahan gue, lo musti bawa pasangan ya..!!"
Oh.. no… "jomblo not allowed". Ini permintaan yg belum tentu bisa gue penuhin nih..
hahaha..
Gue musti buka pendaftaran buat pendamping gue dari sekarang nih…
Ada juga temen gue yg sepertinya selalu sibuk dengan pekerjaannya sebagai Internal Audit. Keliatannya dia sering stress. Padahal dulu ni anak konyol dan jayuz abis. Sekarang malah udah alcoholic.
Temen gue yg satunya lagi udah terlihat buncit. Ini anak juga konyol dan jayuz abis. Baru minum beer 3 gelas mukanya langsung merah kaya udang rebus. Padahal ngakunya udah pernah minum bersloki-sloki miras baru mabuk.

Sebelumnya udah gue wanti-wanti tentang bahaya alkohol berlebihan buat kesehatan.Super_man

Tapi ukuran "berlebihan" untuk setiap orang mungkin berbeda-beda.
Mungkin cuma alcohol 70% di apotik aja yg belum dia minum.
Temen gue yang satunya lagi udah mencukur abis jenggotnya sampai klinis. Padahal dulu dia terkenal dengan panggilan "jenggot".
Acara tengah malem ditutup dengan mengantar beberapa temen dari ujung jakarta di Cijantung sampe ke ujung Jakarta yang lain di Bekasi.
Dengan berita-berita terbaru dan masing-masing yang udah semakin dewasa tapi kami tetep seperti dulu, yaitu gokil-gokil dan tetep friend forever.
Itu dia sekilas laporan pandangan mata dari Senayan City dan Kemang Food Festival yang merupakan Tempat Kejadian Perkara dari kumpul-kumpul Axel yang kesekian kalinya.
Silahkan tunggu reportase saya berikutnya pada acara kumpul-kumpul Axel selanjutnya.
Jika ada nama, waktu, dan tempat yang sama dengan blog ini maka itu bukan karangan fiktif belaka.
Bagi yang merasa dirinya disebutkan di atas mohon jangan ngamuk-ngamuk.
Walopun The Axel angkatan 2001 belum pernah ngumpul full team tapi setiap ngumpul selalu ada kehebohan yang membuat pemilik restoran atau pengunjung food court melirik pada sekumpulan orang-orang gokil lagi ketawa-ketawa nggak tau malu.Grimace

Huahaha…
Peace, guys…Victory

Senin, 14 Mei 2007

be a smile

Something serious…

On the road I heard voice that said, "help me, please".
At some place I heard somebody cried.
They looked so pale.
There was no smile at their face.
At the other place, somebody said about "what a wonderful world".
This world has two sides at the same time.
Who would make a little smile at their face?
If you want to be a smile for somebody who cry in their sadness…
If you want to be a smile for somebody who sink in their darkness…
If you want to be a smile for somebody who are afraid about something frightened…

You can do it!
Be their friend!

If sometime you feel tired…
If sometime you feel sad…image

Just remember about love.
The pure love…
The true love…
The greatest love…

… make you feel better than you wish.

-ThisWasPassedOnTheOtherSideOfMyMindAtOneNight-

Rabu, 07 Maret 2007

Mr. Bollywood at Le Meridien

Gue ingin berbagi tentang pengalaman pertama gue pada saat pertama kali bekerja ketika harus bertemu dengan orang asing menggunakan bahasa Inggris.
Ketika itu gue diajak ke Le Meridien untuk rapat dengan salah satu petinggi salah satu perusahaan supplier perangkat telekomunikasi yang bermarkas di Amerika. Dia ini adalah orang India. Untuk selanjutnya kita akan sebut dia sebagai Mr. Bollywood.
Sebelum bertemu dengan Mr. Bollywood gue sangat grogi. Karena ini adalah pengalaman pertama harus meeting dengan orang asing. Harap maklum… Soalnya selama kuliah jarang ketemu sama orang asing secara langsung. Setiap diajak ngobrol sama bule, di dalam pikiran gue langsung terbersit: "wah.. jangan-jangan si bule bakalan ketawa denger cara ngomong English gue yang aneh bin ajaib nggak bisa dimengerti".
Mungkin si bule bakalan bilang: "Did you say something? Is it English or what?"
Mungkin si bule kira gue lagi kumur-kumur.Em4300_1

huahaha…

Alhasil selama perjalanan menuju Le Meridien otak gue berpikir keras soalnya gue nggak mau si bule berpikir keras berusaha mengartikan kalimat gue. Doubt_3

Ketika temen-temen yg lain bersantai menikmati perjalanan, gue malah sibuk mengarang percakapan apa yg kira-kira akan gue katakan dalam bahasa Inggris.

Di dalam pikiran gue kira-kira gue mengarang seperti ini:
Biasanya orang yang baru berkenalan akan saling bertanya: "What is your name?"
Atau paling tidak, gue harus menyebutkan nama gue terlebih dahulu seperti: "My name is Jeff" atau "I am Jeff".
Oleh karena itu gue sepakat bahwa kalimat pertama yang akan gue ucapkan adalah: "I am Jeff."
Kalimat selanjutnya si Mr. Bollywood mungkin akan berkata: "How do you do?"
Gue juga bakalan membalas dengan "How do you do?"

lalu bla.. bla.. bla.. cas.. cis.. cus..

Singkat cerita akhirnya gue berhadapan langsung dengan si Mr. Bollywood.
Ketika dia akan menyalam gue, gue sudah siap mengeluarkan kalimat pembuka yang menjadi andalan gue memulai komunikasi dengan bahasa Inggris, yaitu: "I am Jeff".

Ketika dia menjabat tangan gue, tak disangka-sangka dia berkata : "How are you?"

Dengan spontan gue jawab dan tak lupa tersenyum: "I AM JEFF".

Tiba-tiba suasana di antara kita berdua hening beberapa detik.

……Zedz

Soalnya pertanyaan dia dengan jawaban yg gue berikan nggak nyambung.

huahahaha..

Pelajaran hari ini adalah:
Apa yang kita pikirkan masing-masing ternyata berbeda-beda.

ps:
kalo kalian bingung ngebaca cerita gue di atas, itu wajar.
Soalnya gue juga bingung ceritainnya.

Surrender

huahahaha….
Peace, guys!

Sabtu, 24 Februari 2007

nah itu dia mobilnya...

Jam menunjukkan pukul 09.00 pagi. Sudah seminggu gue menginap di hotel dan sudah saatnya untuk checkout. Beberapa pekerjaan kantor sudah diselesaikan. Tinggal beberapa pekerjaan tersisa yang perlu diselesaikan.

Suasana pagi kota Bandung yang cerah membuat semangat.

Setelah menandatangani sebuah form checkout gue langsung melangkah ke pintu keluar lobby hotel dan mata gue segera melihat sebuah mobil Avanza warna silver di depan lobby. Warnanya yang khas langsung gue kenali sebagai mobil kantor gue.

Dengan sigap dan penuh percaya diri gue langsung menghampiri pintu belakang avanza tersebut untuk memasukkan ransel dan tas jinjing.

Dengan penuh semangat seorang penjaga lobby langsung tersenyum dan segera berkata: "Terimakasih atas kunjungannya! Sebentar saya akan segera membuka pintu mobilnya, Pak."

Gue pun tersenyum menyambut keramahannya. Gue merasa senang dengan keramahannya.

Entah kenapa pintu belakang mobilnya nggak bisa dibuka. imageTiba-tiba tak disangka-sangka pintu depan mobil Avanza silver itu terbuka dan seorang laki-laki dengan wajah sangar segera keluar menghampiri gue.

Ketika gue lihat dengan seksama… ternyata dia bukan si Asep, supir yang menemani kami dengan setia selama seminggu di Bandung dan Jatiluhur.

Hoalaa… ternyata gue salah masuk mobil. Gue kira mobil kantor. Ternyata mobil orang lain.
huahahaha…

Temen-temen gue dari atas tangga lobby cuma teriak kecil: "woi.. bukan yang itu!"
Gue langsung minta maaf dan keep cool serta terlihat polos seperti nggak bersalah.
huahahaha…

Pelajaran hari ini adalah: "Look and see! Perhaps there is a cute girl beside you."

nah lho… nggak nyambung ceritanya.

huahahaha…

-JoJoBa is Jomblo-Jomblo Bahagia-

hiks..

Sabtu, 28 Oktober 2006

sebuah catatan perjalanan

Jam sudah menunjukkan pukul jam 12 malam tanda pergantian hari. Kapal ferry mulai bergerak perlahan menuju lautan yang terlihat gelap (soalnya di laut nggak ada lampu penerang jalan).
Huehehehe…
Menurut perkiraan, Selat Sunda dapat diseberangi dalam waktu 2 jam. Waktu dilewati dengan menikmati hembusan angin laut yang banyak orang bilang bisa bikin masuk angin (berhubung nggak ada kerjaan jadi cuek wae dengan angin laut). Sesekali sambil mengirim SMS mengucapkan selamat Idul Fitri buat teman-teman yang merayakannya. Ada beberapa orang teman yang mungkin sambil ngantuk-ngantuk berusaha membalas SMS dengan menuliskan: "mohon maaf lahir batin juga ye…".
Mungkin dalam pikiran mereka : "busyet… si Poltak ngapain ngirim sms tengah malem? Lagi ngeronda kali ya?"
Huahahaha…
What ever deh….
(note: ada yg mengenal gue dengan nama "Poltak" dan ada juga yang mengenal gue dengan nama "Jeff". Jadi silahkan direplace sendiri ya…)
Tiba-tiba orang-orang pada lari tunggang langgang di atas kapal. Ada yang sambil menggotong kardus segede kardus tipi atau tas koper yang sepertinya berat sekali. Soalnya hujan gerimis mulai membasahi dek kapal yang sebagian besar hanya beratapkan langit. Wah… benar-benar penuh perjuangan untuk menuju kampung halaman mereka.
Hujan gerimis menemani nahkoda kapal merapatkan kapal ferry yang mulai memasuki dermaga di Pelabuhan Bakauheni. Semua kendaraan mulai menghidupkan mesinnya untuk bersiap-siap keluar dari kapal dan siap menantang jalan lintas Sumatra yang akan dilalui.
Begitu ban mobil mulai menapak di atas aspal Pulau Sumatera, langsung saja perjalanan dari ujung Pulau Sumatera yang penuh petualangan dimulai.
jeng… jeng… jeng… jeeeeeeeng…
(suara sound effect yang kaya di tipi-tipi menandakan petualangan seru dimulai)
Mesin mobil terus dipacu sepanjang perjalanan tanpa mengenal lelah (kecuali kalau ada yg kebelet pipis atau isi bahan bakar di SPBU terdekat). Ketika sinar matahari mulai datang di pagi hari, image
terlihat pohon-pohon dan ilalang yang menghitam terbakar di sepanjang jalan daerah Lampung Utara. Beberapa pohon yang selamat dari api terlihat kering dan sekarat. Kemarau yang berkepanjangan telah membuat suasana menjadi kering dan ilalang menjadi mudah terbakar.
Setelah menempuh perjalanan selama 12 jam dari Jakarta akhirnya kami sampai di daerah transmigrasi yang terletak antara Martapura dan Batu Raja. Daerah ini merupakan daerah kediaman suku asli Ogan Komering Ulu di Sumatera Selatan. Mobil mulai memasuki jalanimage
tanah berbatu yang menanjak dan membelah wilayah perbukitan ke
ring yang terlihat tandus karena musim kemarau yang berkepanjangan. Menurut pengakuan warga setempat, sudah 6 bulan lebih hujan tidak lagi menyiram wilayah tersebut. Akhirnya gue sampai di rumah kakek dan nenek gue yang berada di wilayah transmigrasi tersebut. Konon wilayah transmigrasi tersebut juga ketika itu menampung pengungsian masyarakat yang terkena bencana alam gas beracun di dataran tinggi Dieng.

Keesokan paginya, udara perbukitan yang kering tersebut terasa cukup dingin. Salah satu kesulitan yang dialami penduduk setempat adalah air. Untuk kebutuhan air seluruh penduduk biasanya mengambil air dari dam (sebuah kubangan air yang cukup besar menyerupai rawa).

Berhubung gue mau mandi, jadi gue juga harus mengambil air imagedengan jirigen yang lumayan gede (kira-kira setelah terisi air sebuah jirigen beratnya sekitar 20 kg). Jirigen yang harus diisi air ada 8 jirigen besar dan 3 jirigen kecil. Jirigen tersebut harus gue angkat dari dam ke mobil dengan berjalan kaki sejauh 50 meter di jalan yang menanjak. Untuk memenuhi bak mandi dan persediaan air, gue harus bolak balik sebanyak 3 kali dengan jirigen-jirigen tersebut. Kira-kira kalau dihitung:
3 x [(8x20) + (3x3)] = 507 kg.
Berarti setelah bangun tidur dan sebelum makan pagi gue sudah mengangkat 507 kg air. Wah… gue berharap badan gue bisa langsung keliatan six pack. Tapi malah tangan gue pegel-pegel kaya mau copot ditambah lagi bunyi perut yang mulai demo minta diisi.
Dendam perut keroncongan akhirnya terbalaskan dengan 4 piring nasi.
Huahahaha…

image Di hari ke tiga akhirnya kami memulai perjalanan pulang menuju Jakarta melalui Lampung. Di Lampung kami menginap satu hari untuk berekreasi di Pantai Pasir Putih. Cuaca di Pantai Pasir Putih terasa panas menyengat. Sinar matahari terasa menyilaukan. Susah banget kalau mau bikin foto yang bergaya agak narsis dikit. Tampang gue malah jadi keliatan aneh. (emang dari dulu agak aneh kayaknya)
Huahahahaha….
Soalnya mata musti agak sedikit merem karena sinar matahari yang silau banget.

Pic_0119mini

Di Pantai Pasir Putih terlihat beberapa nelayan yang menjual terumbu karang yang sudah diberi pewarna sehingga menarik perhatian beberapa orang.
Sayang sekali terumbu karang yang dilindungi oleh negara itu diperjualbelikan hanya dengan uang 5 ribu - 15 ribu rupiah. Sekilas terumbu karang itu terlihat seperti plastik. Tapi setelah dilihat dari dekat ternyata memang terumbu karang asli yang diambil dari dasar laut. Seharusnya perdagangan terumbu karang itu dilarang. Mungkin memang kesulitan ekonomi dapat memicu seseorang untuk berpikir sedikit lebih egois. Seharusnya mereka memanfaatkan hasil laut yang lain sebagai mata pencahariannya. Bukannya justru menjual terumbu karang yang jelas-jelas dilindungi undang-undang.

Wah… perjalanan kali ini banyak melihat hutan-hutan gundul yang habis terbakar, tanah tandus yang kering, dan terumbu karang yang dilindungi oleh negara diperjualbelikan seharga 5 ribu rupiah. Sepertinya Indonesia masih memiliki berbagai hal-hal lain yang "nyeleneh".

Sabtu, 30 September 2006

pelangi ???

Tiba-tiba ada conference invitatioimagen yg muncul di layar monitor. Ups… kayaknya HNL4BZ crew mau bikin acara lagi nih.
Ternyata di chat room lagi rame ngebicarain acara buka puasa bersama. Singkat cerita akhirnya ada yg mengusulkan untuk buka puasa bersama di "Pelangi".
Dengan polosnya gue bertanya: "pelangi itu dimana ya?"
Lalu ada yg ngejawab: "pelangi, di Plaza Semanggi! Masa lo nggak tau sih, Pol?"
wah gue langsung tengsin berat nih. Seakan-akan gue kayak anak baru nyasar di Jakarta.
Trus gue jawab: "oce. Besok di Pelangi ya…"

imageKeesokan harinya pulang kantor gue langsung buru-buru ikutan nimbrung nungguin Busway yang akan mengantarkan gue sampe Plaza Semanggi. Harap maklum… sarana transportasi yg satu ini cukup banyak fansnya yg rela ngantri kalo jam pulang kantor.
Singkat cerita, setelah beberapa menit gue naik busway ternyata Plaza Semanggi terlewati begitu saja di depan mata. Akhirnya gue turun di halte Polda Metro Jaya dan melanjutkan dengan Busway ke arah sebaliknya.

Setelah penuh perjuangan melewati kepadatan lalu lintas dan trotoar ibukota akhirnya gue bisa ‘ngadem’ di Plaza Semanggi.
Trus gue langsung mencari temen-temen yang menurut gue sepertinya udah pada ngumpul karena jam hampir menunjukkan pukul setengah 6. Langsung saja untuk mempersingkat waktu dengan penuh percaya diri dan kepolosan gue menghampiri seorang image satpam Plaza Semanggi dan bertanya: "Mas, Restoran Pelangi itu dimana ya?"


Lalu Sang Satpam tersebut tersenyum dan berkata: "Mas.. Mas.. Pelangi itu ya ini.. Plaza Semanggi"


Trus gue terdiam beberapa detik berusaha mencerna kata-kata Satpam tersebut.
Di dalam pikiran gue: "PLA za sema N g GI –> PLANGI –> PELANGI"
ooala… ternyata PELANGI itu bukan nama restoran…. tapi image kependekan dari Plaza Semanggi.
huahahahaha…
kupernya diri gue…

Trus gue bilang: "ooo… makasih ya, Mas!"
Langsung deh gue pergi tanpa merasa bersalah dan celingak-celinguk malu jangan-jangan ada orang yg denger pertanyaan bodoh gue tadi.

Pelajaran hari ini adalah: "PELANGI itu bukan nama restoran di Plaza Semanggi tapi PELANGI adalah Plaza Semanggi"

imageakhirnya gue menemukan temen-temen gue yang kemaren nggak bilang-bilang kalo pelangi itu bukan nama restoran. Aarrggghh…
Mereka rupanya udah ngumpul di foodcourt Plaza Semanggi.

Selasa, 12 September 2006

Pasar Seni ITB

setelah sekian lama blog gue terlantar nggak pernah diisi sehingga banyak para fans yang protes kecewa (huahahaha…), akhirnya hari ini gue mau berbagi cerita tentang hari-hari gue.
Hari Minggu kemarin gue ke Bandung. Di Bandung kebetulan lagi ada acara pasar seni di ITB. Ribuan manusia, mobil, dan motor bercampur jadi satu di jalan-jalan sekitar ITB. ITB terlihat rame…
Banyak terlihat ‘bangunan seni 3 dimensi’ yang dibangun dari bambu dan potongan-potongan kain dibuat untuk ‘menghiasi’ acara tersebut. Mungkin buat kebanyakan orang seni akan menilai bambu-bambu itu terlihat sebagai karya seni yang indah. Tapi berhubung gue manusia biasa dengan sense of art yang ngepas menurut gue malah bambu-bambu itu keliatan jelek, menuh-menuhin jalan, boros tempat, aneh, kalo rubuh bakalan bikin masalah, dll. Yah… tapi gue salut juga buat mereka yang udah bersusah payah membangun ‘bangunan seni’ yang gede banget itu hanya untuk dilihat sehari dan setelah itu dibongkar.
Di dalam pasar seni gue ngeliat ada berbagai tipikal peserta yang ikut serta buka stand di acara itu. Dari para cewe-cewe imut yang menjual pernak-pernik cewe, para mahasiswa jurusan seni dan jurusan desain yang menggelar seluruh karya mereka, sampai kakek-kakek tua mirip dukun berpakaian hitam-hitam dengan cincin di setiap jarinya yang kira-kira kalo disatuin nggak bakalan kalah berat sama jeruk 2 kilo.
That’s art. Expressive.
Ada berbagai karya seni dijual. Dari pin buatan sendiri seharga 5 ribu rupiah, lukisan abstrak, ornamen, sampe ukiran kursi dari gelondongan kayu yang gede banget seharga 35 juta.
Di sebuah pojok gue menghampiri stand mahasiswa jurusan kriya. Stand ini cukup menarik karena dibelakang stand mereka terbentang kain hitam yang dirangkai seperti sebuah ruangan. Gue kepengen tau ada apa dibalik kain hitam yang membentuk ruangan itu. Trus tiba-tiba ada seorang mahasiswi imut yang nyeletuk, "kalo mau masuk dan liat musti bayar seribu, tapi kalo ngintip bayar 10 ribu!" Huahahaha… ada-ada aja. Tapi ada juga beberapa pengunjung yang mau bayar seribu buat masuk. Berhubung langit udah mulai gelap dan mendung, akhirnya gue memutuskan untuk balik lagi ke Jakarta. Arus manusia, mobil, dan motor dari kompleks ITB seperti banjir. Bayangkan aja dari pelataran parkir sabuga sampe jalan Ir. Juanda ditempuh dalam waktu nggak kurang dari 45 menit. Itu juga di jalan sambil dipelototin orang-orang yang jalan kaki yang ngerasa terganggu karena arus mobil dan motor. Huah… hari yang melelahkan dan penuh perjuangan untuk lolos dari arus masa yang kaya abis pulang dari nonton bola di stadion.
Bandung, see you next time.
Bandung, the city of memory.

Minggu, 30 Juli 2006

nonton pensi

image

Semalem gue dan ade gue ke plaza barat senayan nonton pensi sekolahannya ade gue. Sebelumnya gue harus berjuang menembus kemacetan kota jakarta di sore hari (apalagi hari sabtu). Demi nyampe ke senayan gue musti rela antri (baca: macet) dari semanggi dengan orang-orang yang berduyun-duyun kaya mau ke kondangan. Lumayan stres juga. Apalagi begitu terlihat blokade polisi yang dengan gagah berani menutup jalan menuju senayan. What..??????? Menurunkan hasrat gue untuk nonton Nidji, J-rocks,image dan kawan-kawan. Langsung gue celingak-celinguk mencari arah lain menuju senayan. Tiba-tiba mata gue menangkap antrian (baca:macet) yg cukup aneh di depan. Akhirnya gue ikutin deh para gaul-ers itu.

Sampe di dalam area parkir (gue belum tau nama tempatnya) gue langsung ngacir tancap gas mengejar waktu. Baru ngacir beberapa puluh meter tiba-tiba terlihat antrian lagi. Walah… jakarta.. jakarta.. Iseng-iseng gue liat karcis parkir di tangan, tertulis "Taman Ria Senayan". Weleh… gue baru nyadar kalo gue udah ngebela-belain motong jalan lewat taman ria buat mencapai Plaza barat Senayan. Busyet… mana macet pula lagi di dalem…
Yah… apa boleh buat soalnya ade gue udah pengen banget nonton pensi sekolahannya. Gue jadi inget jaman-jaman waktu gue muda dulu. Weleh.. weleh… gue sok tua bgt. Singkat cerita (setelah nyasar sana-sini, tanya sana-sini, entah udah berapa banyak tukang parkir dan satpam diinterogasi buat nyari arah ke plaza barat senayan) akhirnya tibalah kami di plaza barat senayan. Terlihat banyak orang lagi antri untuk masuk ke area konser (baca:pensi). Bah.. antriannya udah kaya antri bayar listrik.

Akhirnya selesai juga perjuangan gue ngantri ditandai dengan dicapnya leher gue pake stempel (don’t think the other area, guys!) sama seorang cewe imut sebagai tanda kalo gue udah beli tiket dengan tunai secara resmi tanpa ngerayu sang penjual tiket supaya dikasih tiket gratis.
huehehe…
Akhirnya gue bisa nikmatin lagu-lagunya J-rocks tanpa perlu beli CD bajakan. Stop bajakan! Huehehe..
Tapi sayang gue ga sempet nonton nidji dan malik.

Trus gue langsung cabs ke tol. Jam menunjukkan pukul 9 malem. Yup.. dan akhirnya gue masih sempet nonton "The Water World" di Indosiar. Walaupun ada kejadian-kejadian aneh waktu gue nonton, seperti idung gue yang kemasukan coklat. Itu gara-gara gue ga sadar kalo ada lelehan coklat dari muffin di jari telunjuk gue. Ketika gue ngupil tiba-tiba gue kok mencium bau coklat. Serasa ada donat coklat nyangkut di idung.
Huehehehe…
Walah… alhasil idung gue jadi terlihat aneh bin ajaib. Ade gue ampe ketawa ngeliat tampang bloon gue. Nyokap gue malah ikut-ikutan ketawa.
Huehehehe…
imageWah.. akhirnya di hari Minggu pas pagi-pagi buta sebelum pergi ke gereja kami sekeluarga ngerayain ulang tahunnya ade gue yg ke-16. Sayangnya ade gue yang satu lagi, Kris yg kuliah di Bandung ga dateng. Mungkin dia lagi sibuk dengan pamerannya. Semoga dia juga sukses.

Gue jadi inget kalo bulan depan Bokap gue ulang tahun euy…

Mengucap syukur karena Tuhan memberikan keluarga yang penuh kasih sayang.
Selamat ulang tahun, Vin!

Sabtu, 08 Juli 2006

Ciremai...

Ciremai…
Di kaki gunung Ciremai memandang ke arah puncak…
perjalanan pertama kali ke ciremai beberapa bulan yg lalu menjadi perjalanan yg gagal total…
entah kenapa stamina menurun drastis…
image baru sampe pos 2 udah sekarat.
padahal medannya ga terlalu curam.
barang bawaan cukup berat…
seharusnya logistik cukup sampai puncak.
tapi keburu abis di tengah jalan.
aneh..
sungguh aneh..
aneh banget..
sama sekali di luarimage
perencanaan…
seakan-akan tidak direncanakan..
kami memang belum pernah menjajaki hutan-hutan Ciremai…
ini pertama kalinya kami menginjakkan kaki di Ciremai…
Sepertinya pengalaman kami berekspedisi di hutan yg lain seakan begitu saja terhempas..
Manusia memang lemah dan terbatas..
Pengalaman yang penuh tanda tanya..
turun gunung tanpa pernah sampe ke puncak.
image Ciremai..
suatu saat nanti gue akan melintas sampe ke kuningan lewat puncak ciremai…
melintasi alur-alur pepohonan yang seakan berbaris rapih…
suatu hari nanti…
entah kapan..
soalnye tiap hari musti ke kantor..

bertemu dengan router, keyboard, mouse, dan monitor..
walah…
huahahaha…
Jaka sembung makan tahu
Kagak nyambung tau..!!

Keterangan kalimat-kalimat di atas:
===================================
Kalimat di atas puitis ga?
tadinya gue mau bikin puisi tentang gunung ciremai.. tapi kok malah jadi aneh ya…
maksud hati bikin puisi… malah jadi aneh bin ajaib kalimatnya.
sama sekali ga mirip puisi kayaknya kata-kata gue di atas.
kayaknya gue musti berguru nih ama Rendra.
Musti sering latihan bikin puisi nih…
Kata orang-orang kalo jago bikin puisi berarti romantis…
huahahaha…
kalimat-kalimat gue di atas bisa dianggap sebuah puisi ga ya..?
Kayaknya agak aneh nih…
huehehehe
yah namanya juga belajar bikin puisi…
itu tadi curahan hati karena gagal sampai ke puncak Ciremai waktu sama temen-temen. Kami bertiga selama 3 hari 2 malam di kaki gunung menikmati ekspedisi ke Gunung Ciremai. Ekspedisi yang gagal total.

Huahahahaha…

hiks..