Selasa, 23 Oktober 2007

Judulnya "Be Inspired"

Wish you will be inspired!

Ada sepasang suami-istri yang
berjualan nasi kuning di sebuah kompleks perumahan di Bandung. Umur mereka sudah tidak muda lagi. Sang suami mungkin sudah berumur lebih dari 70, sedangkan istrinya sekitar 60-an. Di sekitar mereka ada beberapa gerobak lain yang juga menjual makanan untuk sarapan pagi. Tapi dari semuanya, hanya gerobak mereka yang paling sepi.

Setiap pagi, dalam perjalanan menuju ke kantor, saya selalu melewati gerobak mereka yang selalu sepi. Gerobak itu tidak ada yang istimewa. Cukup sederhana. Jualannya pun standar.

Setiap pagi pula, sepasang suami-istri itu duduk menjaga gerobak mereka dalam posisi yang selalu sama. Sang suami duduk di luar gerobak, sementara istrinya di sampingnya. Kalau ada pembeli, sang suami dengan susah payah berdiri dari kursi (kadang dipapah istrinya) dan dengan ramah menyapa pembeli. Jika sang pembeli ingin makan di
tempat, sang suami merapikan tempat duduk, sementara istrinya menyiapkan nasi kuning dan menyodorkan piring itu pada suaminya untuk diberikan pada sang pelanggan. Kalau sang pembeli ingin nasi kuning itu dibungkus, sang istri menyiapkan nasi kuning di kertas pembungkus, dan menyerahkan nasi bungkusan itu pada suaminya untuk diserahkan pada sang pelanggan.

Saat sedang sepi pelanggan, pasangan suami-istri itu duduk diam. Sesekali jika istrinya agak terkantuk-kantuk, suaminya mengurut punggung istrinya. Atau jika suaminya berkeringat, sang istri dengan sigap mengambil sapu tangan dan mengelap keringat suaminya.

Kalau mau jujur, nasi kuning mereka tidak terlalu spesial. Sangat standar. Tapi, kalau saya mencari sarapan pagi, saya selalu membeli nasi kuning di tempat mereka. Bukan spesial-tidaknya. Tapi lebih karena cinta
mereka yang membuat saya tergerak untuk selalu mampir.

Dalam kesederhanaan, kala susah dan sedih karena tidak ada pelanggan, mereka tetap bersama. Sang suami tidak pernah memarahi istrinya yang tidak becus masak. Sang istri pun tidak pernah marah karena gerakan suaminya yang begitu lamban dalam melayani pelanggan. Dia bahkan memberi kesempatan suaminya untuk melayani pelanggan.

Mereka selalu bersama, dan saling mendukung, bahkan di saat susah sekalipun. Hingga hari ini, sudah 10 tahun saya lewati tempat itu, mereka masih tetap di tempat yang sama, menjual nasi kuning, dan selalu bersikap sama. Penuh kesederhanaan. Penuh kasih sayang. Dan saling menguatkan di saat susah.

Jika Anda berkunjung ke Bandung, Anda bisa mampir ke Jalan Raya Komplek Taman Cibaduyut Indah. Tidak susah mencari gerobak
mereka yang sederhana. Carilah gerobak yang paling sepi pelanggan. Mereka berjualan sejak pukul 07.00 hingga siang hari (mungkin sekitar 11.00, karena saya pernah ke kantor jam 11.00, image mereka sudah tidak ada). Jujur, nasi kuning mereka sangat standar & tidak selengkap gerobak nasi kuning lain di sekeliling mereka. Namun, cinta kasih mereka membuat makanan yang sederhana itu terasa begitu nikmat. Cinta kasih yang begitu tulus, sederhana, apa adanya. Bahkan dalam kesusahan sekalipun, mereka tetap saling menguatkan.

Sebuah kisah cinta yang luar biasa.

Senin, 03 September 2007

Cloud and Sun

Siapa yang ingin bangun di tengah malam dan mendapat langitnya image tak berbintang?
Siapa yang ingin menjalani cerita hidup tanpa diakhiri kalimat bahagia?
Tapi kayaknya kadang langit terasa begitu gelap.
Kemanakah cahaya bintang?

Apakah ini hanya mimpi?

Don’t be a looser!

Life is a mixture of sunshine and rain,
laughter and teardrops,
pleasure and pain.

All days can’t be bright,
but it’s certainly true,
there was never a cloud that sun didn’t shine through.

imageWhatever betide you…,
secure in the knowledge…
God is always beside you.

Senin, 04 Juni 2007

Senayan City dan Kemang

Tiba-tiba ada new message di friendster yg masuk.
Gue klik dan terlihat sebuah pesan dari temen SMA gue yg ngajak ngumpul rame-rame di Senayan City hari Sabtu jam 3 sore.
Untuk mempersingkat kalimat maka untuk temen-temen SMA gue yang bakalan ngumpul di Senayan City selanjutnya akan kita sebut sebagai Axel.
wah.. bakalan seru banget nih…Big_smile

Gue langsung inget pertemuan Axel tahun lalu yg udah bikin kehebohan dgn teriakan-teriakan histeris dan ketawa-ketawa gila di sebuah restoran (gue lupa namanya) di Pelangi.
but wait…
Senayan City itu dimana ya?Bad_smile

hmm…
ada di sebelah mana nya Senayan?
Nah lho..Shocked

Tapi tiba-tiba ada temen gue yg bilang kalo senayan city itu di deket Plaza Senayan.
ooo…Happy_1

Pas hari H-nya walopun janjiannya ketemu jam 3 sore, gue langsung pergi jam 1 siang untuk mengantisipasi macet dan bakat sok tau gue terhadap jalan-jalan di Jakarta yang selalu menyebabkan gue tersesat jauh dari lokasi yang dituju.
Tumben bgt gue nggak nyasar dan langsung sampe di Senayan City jam 2 siang kurang.
Oh.. no..
Masih tersisa 1 jam lebih nunggu sampe lumutan.Scorn

Tapi akhirnya kami bisa ketemu dan ngumpul-ngumpul bareng melepas kangen udah lama nggak ketemu.Exciting_1

Ada yang udah tunangan dan berencana menikah. Dan dia bilang ke gue: "Poltak, kalo dateng ke pernikahan gue, lo musti bawa pasangan ya..!!"
Oh.. no… "jomblo not allowed". Ini permintaan yg belum tentu bisa gue penuhin nih..
hahaha..
Gue musti buka pendaftaran buat pendamping gue dari sekarang nih…
Ada juga temen gue yg sepertinya selalu sibuk dengan pekerjaannya sebagai Internal Audit. Keliatannya dia sering stress. Padahal dulu ni anak konyol dan jayuz abis. Sekarang malah udah alcoholic.
Temen gue yg satunya lagi udah terlihat buncit. Ini anak juga konyol dan jayuz abis. Baru minum beer 3 gelas mukanya langsung merah kaya udang rebus. Padahal ngakunya udah pernah minum bersloki-sloki miras baru mabuk.

Sebelumnya udah gue wanti-wanti tentang bahaya alkohol berlebihan buat kesehatan.Super_man

Tapi ukuran "berlebihan" untuk setiap orang mungkin berbeda-beda.
Mungkin cuma alcohol 70% di apotik aja yg belum dia minum.
Temen gue yang satunya lagi udah mencukur abis jenggotnya sampai klinis. Padahal dulu dia terkenal dengan panggilan "jenggot".
Acara tengah malem ditutup dengan mengantar beberapa temen dari ujung jakarta di Cijantung sampe ke ujung Jakarta yang lain di Bekasi.
Dengan berita-berita terbaru dan masing-masing yang udah semakin dewasa tapi kami tetep seperti dulu, yaitu gokil-gokil dan tetep friend forever.
Itu dia sekilas laporan pandangan mata dari Senayan City dan Kemang Food Festival yang merupakan Tempat Kejadian Perkara dari kumpul-kumpul Axel yang kesekian kalinya.
Silahkan tunggu reportase saya berikutnya pada acara kumpul-kumpul Axel selanjutnya.
Jika ada nama, waktu, dan tempat yang sama dengan blog ini maka itu bukan karangan fiktif belaka.
Bagi yang merasa dirinya disebutkan di atas mohon jangan ngamuk-ngamuk.
Walopun The Axel angkatan 2001 belum pernah ngumpul full team tapi setiap ngumpul selalu ada kehebohan yang membuat pemilik restoran atau pengunjung food court melirik pada sekumpulan orang-orang gokil lagi ketawa-ketawa nggak tau malu.Grimace

Huahaha…
Peace, guys…Victory

Senin, 14 Mei 2007

be a smile

Something serious…

On the road I heard voice that said, "help me, please".
At some place I heard somebody cried.
They looked so pale.
There was no smile at their face.
At the other place, somebody said about "what a wonderful world".
This world has two sides at the same time.
Who would make a little smile at their face?
If you want to be a smile for somebody who cry in their sadness…
If you want to be a smile for somebody who sink in their darkness…
If you want to be a smile for somebody who are afraid about something frightened…

You can do it!
Be their friend!

If sometime you feel tired…
If sometime you feel sad…image

Just remember about love.
The pure love…
The true love…
The greatest love…

… make you feel better than you wish.

-ThisWasPassedOnTheOtherSideOfMyMindAtOneNight-

Rabu, 07 Maret 2007

Mr. Bollywood at Le Meridien

Gue ingin berbagi tentang pengalaman pertama gue pada saat pertama kali bekerja ketika harus bertemu dengan orang asing menggunakan bahasa Inggris.
Ketika itu gue diajak ke Le Meridien untuk rapat dengan salah satu petinggi salah satu perusahaan supplier perangkat telekomunikasi yang bermarkas di Amerika. Dia ini adalah orang India. Untuk selanjutnya kita akan sebut dia sebagai Mr. Bollywood.
Sebelum bertemu dengan Mr. Bollywood gue sangat grogi. Karena ini adalah pengalaman pertama harus meeting dengan orang asing. Harap maklum… Soalnya selama kuliah jarang ketemu sama orang asing secara langsung. Setiap diajak ngobrol sama bule, di dalam pikiran gue langsung terbersit: "wah.. jangan-jangan si bule bakalan ketawa denger cara ngomong English gue yang aneh bin ajaib nggak bisa dimengerti".
Mungkin si bule bakalan bilang: "Did you say something? Is it English or what?"
Mungkin si bule kira gue lagi kumur-kumur.Em4300_1

huahaha…

Alhasil selama perjalanan menuju Le Meridien otak gue berpikir keras soalnya gue nggak mau si bule berpikir keras berusaha mengartikan kalimat gue. Doubt_3

Ketika temen-temen yg lain bersantai menikmati perjalanan, gue malah sibuk mengarang percakapan apa yg kira-kira akan gue katakan dalam bahasa Inggris.

Di dalam pikiran gue kira-kira gue mengarang seperti ini:
Biasanya orang yang baru berkenalan akan saling bertanya: "What is your name?"
Atau paling tidak, gue harus menyebutkan nama gue terlebih dahulu seperti: "My name is Jeff" atau "I am Jeff".
Oleh karena itu gue sepakat bahwa kalimat pertama yang akan gue ucapkan adalah: "I am Jeff."
Kalimat selanjutnya si Mr. Bollywood mungkin akan berkata: "How do you do?"
Gue juga bakalan membalas dengan "How do you do?"

lalu bla.. bla.. bla.. cas.. cis.. cus..

Singkat cerita akhirnya gue berhadapan langsung dengan si Mr. Bollywood.
Ketika dia akan menyalam gue, gue sudah siap mengeluarkan kalimat pembuka yang menjadi andalan gue memulai komunikasi dengan bahasa Inggris, yaitu: "I am Jeff".

Ketika dia menjabat tangan gue, tak disangka-sangka dia berkata : "How are you?"

Dengan spontan gue jawab dan tak lupa tersenyum: "I AM JEFF".

Tiba-tiba suasana di antara kita berdua hening beberapa detik.

……Zedz

Soalnya pertanyaan dia dengan jawaban yg gue berikan nggak nyambung.

huahahaha..

Pelajaran hari ini adalah:
Apa yang kita pikirkan masing-masing ternyata berbeda-beda.

ps:
kalo kalian bingung ngebaca cerita gue di atas, itu wajar.
Soalnya gue juga bingung ceritainnya.

Surrender

huahahaha….
Peace, guys!

Sabtu, 24 Februari 2007

nah itu dia mobilnya...

Jam menunjukkan pukul 09.00 pagi. Sudah seminggu gue menginap di hotel dan sudah saatnya untuk checkout. Beberapa pekerjaan kantor sudah diselesaikan. Tinggal beberapa pekerjaan tersisa yang perlu diselesaikan.

Suasana pagi kota Bandung yang cerah membuat semangat.

Setelah menandatangani sebuah form checkout gue langsung melangkah ke pintu keluar lobby hotel dan mata gue segera melihat sebuah mobil Avanza warna silver di depan lobby. Warnanya yang khas langsung gue kenali sebagai mobil kantor gue.

Dengan sigap dan penuh percaya diri gue langsung menghampiri pintu belakang avanza tersebut untuk memasukkan ransel dan tas jinjing.

Dengan penuh semangat seorang penjaga lobby langsung tersenyum dan segera berkata: "Terimakasih atas kunjungannya! Sebentar saya akan segera membuka pintu mobilnya, Pak."

Gue pun tersenyum menyambut keramahannya. Gue merasa senang dengan keramahannya.

Entah kenapa pintu belakang mobilnya nggak bisa dibuka. imageTiba-tiba tak disangka-sangka pintu depan mobil Avanza silver itu terbuka dan seorang laki-laki dengan wajah sangar segera keluar menghampiri gue.

Ketika gue lihat dengan seksama… ternyata dia bukan si Asep, supir yang menemani kami dengan setia selama seminggu di Bandung dan Jatiluhur.

Hoalaa… ternyata gue salah masuk mobil. Gue kira mobil kantor. Ternyata mobil orang lain.
huahahaha…

Temen-temen gue dari atas tangga lobby cuma teriak kecil: "woi.. bukan yang itu!"
Gue langsung minta maaf dan keep cool serta terlihat polos seperti nggak bersalah.
huahahaha…

Pelajaran hari ini adalah: "Look and see! Perhaps there is a cute girl beside you."

nah lho… nggak nyambung ceritanya.

huahahaha…

-JoJoBa is Jomblo-Jomblo Bahagia-

hiks..